Lawan Covid-19

Wali Kota Menjawab : Sinergitas Pemprov Aceh dan Pemko Lawan Covid-19

Laporan ,

Banda Aceh - Warga Kota Banda Aceh mendukung penuh terhadap Peraturan Wali Kota (Perwal) No.24/2020 tentang Pemakaian Masker yang disampaikan langsung melalui telepon seluler dengan Wali Kota Aminullah Usman di program talkshow "Wali Kota Menjawab".

Program ini diselenggarakan Bagian Humas Sekretariat Daerah Kota Banda Aceh yang disiarkan secara langsung oleh 10 stasiun radio, dan "live streaming" di sejumlah media online (daring) lokal yang kali ini bertema "Bersama Lawan Covid -19" di pendopo wali kota Banda Aceh, Jumat (15/5).

Aminullah menilai warga kota secara umum sudah mematuhi pemakaian masker, tetapi Perwal hadir untuk lebih memberikan kepastian.

Akan ada sanksi bagi setiap warga yang tak mematuhi amaran Perwal, misalnya penarikan KTP sementara waktu, dan tidak diberikannya fasilitas pelayanan publik hingga yang bersangkutan patuh.

Dalam sesi tanya jawab, beberapa penanya melalui telepon memberi apresiasi kepada wali kota dalam melakukan pencegahan terhadap COVID-19 di antaranya seorang warga kota menanyakan bagaimana memastikan agar Perwal tersebut betul-betul efektif di lapangan.

"Perwal ini sudah melalui pembahasan bersama, kami menerima juga masukan dari unsur kepolisian dan TNI. Di lapangan akan dibantu pengawasan, termasuk melalui razia” kata Aminullah.

Tetapi kunci efektivitas juga terletak pada kepatuhan warga. "Patuh kepada protokol kesehatan, karena penyakit menular itu tak bisa kita prediksi. WHO minta agar masyarakat pakai masker," sebutnya sambil menerangkan bahwa pemerintah kota (pemkot) sebelumnya sudah membagikan sekitar 100.000 masker kepada warga kota.

Beberapa penanya lainnya di program "Wali Kota Menjawab" bertanya tentang bantuan sosial kepada warga kota secara umum, dan juga bantuan kepada disabilitas, serta tentang kepada siapa wajib masker diberlakukan. Wali kota lalu menjawab satu per satu pertanyaan yang diajukan tersebut.

Wali Kota Aminullah sebelumnya mengawali pemaparan dengan menyampaikan duka cita, dan simpati kepada para korban bencana banjir bandang yang terjadi di Bener Meriah dan Aceh Tengah, serta berharap semoga korban tetap tabah menghadapi keadaan yang ada.

Selanjutnya terkait COVID-19,  Wali Kota menyampaikan penyebaran virus corona baru tersebut di Banda Aceh masih bersifat relatif stagnan, tidak bertambah setelah ada dua kasus sebelumnya.

"Kondisi ini harus kita pertahankan bersama. Semua harus patuh kepada protokol kesehatan, agar virus tersebut tidak menyebar atau bahkan hilang di tengah masyarakat," kata Aminullah Usman.

Dalam rangka pencegahan itu, maka Pemerintah Kota (Pemkot) Banda Aceh sudah mengeluarkan Perwal No.24/2020 tentang Penggunaan Masker. "Akan mulai diberlakukan Sabtu 16 Mei setelah beberapa hari dilakukan sosialisasi," tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Aminullah Usman secara khusus menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Aceh, karena selama ini selalu memberi dukungan dalam membangun Kota Banda Aceh, termasuk dalam menangani wabah corona.

Wakil Tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 -19 Aceh, Dyah Erti Idawati sebelumnya mengatakan bahwa kecilnya jumlah orang yang meninggal, dan orang berkategori Pasien Dalam Pemantauan (PDP) di Aceh merupakan komitmen semua pihak, terutama dokter dan tenaga medis.

"Jadi, kita harus pastikan situasi di Aceh tidak memburuk, dalam arti semoga tak ada lagi pertambahan pasien," ucap Dyah sambil menerangkan bahwa Pemerintah Aceh telah melakukan berbagai hal untuk mengatasi penyebaran virus korona.

"Sudah banyak yang kita lakukan, dan menurut saya pencegahan merupakan ujung tombak dan sangat penting untuk dilakukan secara konsisten," tuturnya.

Terkait dengan masker, kata isteri Plt Gubernur Aceh, memang sudah harus diwajibkan bagi masyarakat. "Saya lihat Banda Aceh sudah memulai dengan baik hal ini, termasuk sudah melakukan berbagai sosialisasi," terang dia sambil menambahkan bahwa kesadaran masyarakat di Aceh relatif harus terus ditingkatkan.

Menjawab pertanyaan seorang warga kota, Dyah mengatakan, Pemerintah Aceh akan terus memberikan perhatian di daerah perbatasan Aceh dengan Sumatra Utara. Ia mengaku di wilayah perbatasan ada petugas yang melakukan pemeriksaan, dan juga di bandar udara.

"Ada pemeriksaan suhu tubuh, lalu diminta menunjukkan  surat kesehatan, dan dicatat nomor teleponnya," terang wakil tim gugus tugas tersebut sambil menambahkan bahwa karantina akan dilakukan di kabupaten dan gampung (desa) jika diperlukan sewaktu-waktu. "Jika ditemukan ada yang demam, langsung dibawa ke rumah sakit," sebutnya.

Dyah dalam kesempatan tersebut juga merespon pertanyaan warga tentang penanganan korban banjir bandang di Bener Meriah dan Aceh Tengah di tengah suasana pandemi. "Tetap harus patuh pada protokol kesehatan. Mungkin jaga jarak agak sulit, jika di pengungsian. Jadi harus dipastikan tetap pakai masker, dan menjaga kebersihan," ungkap dia.